Aku merasa sangat takut saat terbangun dan menyadari bahwa aku sedang berada di suatu tempat yang aku tidak tau dimana. Banyak orang berjubah hijau dengan masker hijau mereka. Orang asing. Tidak ada yang aku kenal. Satupun. Saat aku melihat ke kanan dan ke kiri, samar - samar aku melihat 2 orang pasien yang sedang terbaring di tempat tidur, dengan selimut dan jubah yang seperti aku pakai. Entah itu hanya bayangan di cermin, atau benar - benar nyata, aku tidak peduli. Aku hanya merasa sangat takut. Tempat itu benar - benar asing, sangat dingin, dan semuanya nyaris menggigil. Mungkin ini tahap paling menakutkan di operasiku kemarin. Yang aku mau hanya mama, dan seseorang yang entah mengapa namanya aku sebut pertama saat aku sadar. Orang ini tidak penting. Terlalu menyakitkan. Mungkin terlalu bodoh untuk mengapa mulutku menyebut namanya saat aku siuman.
Seseorang dengan jubah hijau menakutkan itu berkata, "suster kamarmu sedang menjemputmu 10 menit lagi". Aku sempat berfikir 10 menit itu waktu yang sangat lama untuk harus menunggu di ruangan yang sangat menakutkan itu.
Mungkin pengaruh obat bius itu masih sedikit tersisa di tubuhku sehingga sesekali aku sadar, dan sesekali aku tertidur lagi.
Aku harap ini pengalaman pertama dan terakhir untuk aku operasi. Aku tidak peduli dengan seberapa bagus kamar di rumah sakit itu, atau seberapa banyaknya kawan yang menjadi sangat perhatian karena itu. Aku benci. Aku takut. Aku tidak mau lagi operasi. Sangat menakutkan saat kita harus menunggu di kamar isolasi. Hanya kita sendiri dan melihat orang - orang dengan jubah hijau itu berlalu lalang. Orang - orang yang tidak kita kenal satupun. Ruangan yang penuh dengan suntikan dan segala macam pisau. Juga suara menakutkan yang keluar dari beberapa mesin itu. Aku benci. Semuanya menakutkan. Sangat menakutkan.
Dan terimakasih, engkau telah mempermudah segalanya dalam seminggu ini. Semoga tidak akan ada lagi penyakit mengerikan seperti ini. Semoga aku tidak harus berhadapan dengan jarum suntik atau segala hal mengerikan tentang Rumah Sakit. Dan seperti yang eyang putri bilang, "Tinggallah penyakit ini di Sardjito dan kita pulang dengan kesehatan yang baru."
Ps : Terimakasih buat semua teman yag sudah repot-repot datang dan memberikan semangat. Makasih banyak :')
Marcha
yang penting udah sembuh chaa. hahaha
BalasHapusIya Alhamdulillah banget ji, tinggal pemulihan niiiih :D hahaaa
BalasHapusweh mbak cha dulu operasi apa e ?
BalasHapus