Jumat, 26 Oktober 2012

Eid Mubarak 1433 H


Sorry i can't share my fashion's photo for long time. As usually, i'm so busy on a few weeks. Last week there was a MID TEST that make me must study and study every night. But i'll try to get a photoshoot before my sister go to Thailand next week. She will take my DSLR and it's mean i can't take a picture until she back. So bad~

Btw, HAPPY EID MUBARAK, guys ! :)
My father in a bad condition today, so we didn't go anywhere. My sister and i just accompany our grandma to go to Magelang. After that, i just stay in my home. And actually it is "rather" boring. But no problem, i  remain grateful to, God and hope that tomorrow will be better. Amin :)
Get Well Soon, pa :D



LOVE,
Marcha

Minggu, 21 Oktober 2012

The Coolin

Selamat datang kembali, hujan.
Aku tidak tau mesti memulai dari mana. Terlalu banyak "random" di awal bulan ini.

Aku kehilangan satu teman dekat, seorang pendengar, seorang badut, dan mungkin sebuah nyawa. Seseorang dimana saat dengan dia aku benar - benar bisa jadi diriku sendiri. Mungkin dia orang pertama yang mendengar cerita konyol ku, dan membalasnya dengan balasan konyol juga. Ahh... tapi mungkin untuk harus menceritakan tentang-nya, aku tidak kuat saking harus menahan panasnya di mata. Maaf....

Aku tidak pernah se-kosong ini sebelumnya. Aku merasa sangat malas untuk menanggapi chat - chat gila dengan kata "hai" "sedang apa?" "malam minggu kmna?" rasanya terlalu lucu untuk menanggapi hal itu. Tidak nyata. Maya. Terlalu banyak buaya di balik messenger.

Aku seperti sedang menunggu, menunggu seseorang yang aku sendiri tidak tahu siapa. Aku seperti orang yang tidak mau mengakui bahwa dirinya sedang kesepian. Tidak. Aku tidak sedang kesepian, aku hanya sedang menikamati masa - masa "single" ku tanpa harus memikirkan perasaan seseorang. Melakukan hal gila semauku. Pergi kemana pun aku suka tanpa harus ada janji-janji bodoh. Ini namanya Freedom, sayang.

Aku berusaha menyibukkan diriku sesibuk mungkin. Dari mulai hal - hal bermutu sampai mungkin hal - hal yang sebenarnya kurang penting namun aku buat sangat penting.

Aku kembali bermain piano. Kali ini aku ingin benar - benar serius. Mungkin jariku sudah kaku karna sudah setahun aku "melupakannya" tapi tidak masalah, aku memulai semuanya lagi dari awal. Tuts itu, dari kecil aku mengidolakannya. Membayangkan jari - jariku dapat menari - nari diatas sana. Dan saat ini....it's mine.

Itu adalah salah satu kesibukan yang sedang aku tekuni guna "menyingkirkan" perasaan - perasaan yang lebih parah dari wajah alien di komik.

Aku kehilangan "teman" bercerita. aku kehilangan "teman" pongohku, CUKUP! cerita ini berhenti sampai disini. Aku tidak ingin mengingat siapa-pun. Aku tidak ingin ritual pembersihan wajah-ku tidak maksimal hanya karna tetesan air asin itu mengalir di pipiku.
Aku akan kembali normal dalam beberapa hari. Aku janji.




LOVE,
Marcha

Jumat, 05 Oktober 2012

Ayodya 1 kamar 106









Aku merasa sangat takut saat terbangun dan menyadari bahwa aku sedang berada di suatu tempat yang aku tidak tau dimana. Banyak orang berjubah hijau dengan masker hijau mereka. Orang asing. Tidak ada yang aku kenal. Satupun. Saat aku melihat ke kanan dan ke kiri, samar - samar aku melihat 2 orang pasien yang sedang terbaring di tempat tidur, dengan selimut dan jubah yang seperti aku pakai. Entah itu hanya bayangan di cermin, atau benar - benar nyata, aku tidak peduli. Aku hanya merasa sangat takut. Tempat itu benar - benar asing, sangat dingin, dan semuanya nyaris menggigil. Mungkin ini tahap paling menakutkan di operasiku kemarin. Yang aku mau hanya mama, dan seseorang yang entah mengapa namanya aku sebut pertama saat aku sadar. Orang ini tidak penting. Terlalu menyakitkan. Mungkin terlalu bodoh untuk mengapa mulutku menyebut namanya saat aku siuman.

Seseorang dengan jubah hijau menakutkan itu berkata, "suster kamarmu sedang menjemputmu 10 menit lagi". Aku sempat berfikir 10 menit itu waktu yang sangat lama untuk harus menunggu di ruangan yang sangat menakutkan itu.

Mungkin pengaruh obat bius itu masih sedikit tersisa di tubuhku sehingga sesekali aku sadar, dan sesekali aku tertidur lagi.

Aku harap ini pengalaman pertama dan terakhir untuk aku operasi. Aku tidak peduli dengan seberapa bagus kamar di rumah sakit itu, atau seberapa banyaknya kawan yang menjadi sangat perhatian karena itu. Aku benci. Aku takut. Aku tidak mau lagi operasi. Sangat menakutkan saat kita harus menunggu di kamar isolasi. Hanya kita sendiri dan melihat orang - orang dengan jubah hijau itu berlalu lalang. Orang - orang yang tidak kita kenal satupun. Ruangan yang penuh dengan suntikan dan segala macam pisau. Juga suara menakutkan yang keluar dari beberapa mesin itu. Aku benci. Semuanya menakutkan. Sangat menakutkan.

Dan terimakasih, engkau telah mempermudah segalanya dalam seminggu ini. Semoga tidak akan ada lagi penyakit mengerikan seperti ini. Semoga aku tidak harus berhadapan dengan jarum suntik atau segala hal mengerikan tentang Rumah Sakit. Dan seperti yang eyang putri bilang, "Tinggallah penyakit ini di Sardjito dan kita pulang dengan kesehatan yang baru."


Ps : Terimakasih buat semua teman yag sudah repot-repot datang dan memberikan semangat. Makasih banyak :')



LOVE,
Marcha